Welcome to My Blog........

Kami akan membantu anda untuk menjadi orang sukses, trust it..!!!

Senin, 02 Januari 2012

TEORI HUMANISTIK


TEORI HUMANISTIK
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Timbulnya Psikologi Humanistik.
Pada akhir tahun 1940-an muncullah suatu perspektif psikologi baru. Orang-orang yang terlibat dalam penerapan psikologilah yang berjasa dalam perkembangan ini, misalnya ahli-ahli psikologi klinik, pekerja-pekerja social dan konsoler, bukan merupakan hasilpenilitian dalam bidang proses belajar. Gerakan ini berkembang, dan kemudian dikenal sebagai psikologi humanistic, ekstensial, perseptual atau fenomenologikal. Psikologi ini berusaha untuk memahami perilaku seseorang dari sudut si pelaku (behaver) bukan dari penganut (observer).
Dalam dunia pendidikan,aliran humanistic muncul pada tahun 1960 sampai dengan 1970-an dan mungkin perubahan-perubahan dan inovasi yang terjadi selama dua decade yang terakhir pada abad 20 ini pun juga akan menuju pada arah ini.

B.     Tokoh-tokoh Humanistik.
1.      Combs
Combs dan kawan-kawan menyatakan apabila kita ingin memahami perilaku kita harus mencoba memahami dunia persepsi orant itu. Apabila kita ingin mengubah perilaku seseorang, kita harus berusah mengubah keyakinan atau pandangan orang itu.
2.      Maslov
Maslov membagi kebutuhan-kebutuhan manusia menjadi tujuh hierarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama,seperti kebutuhan fisilogis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan rasa aman dan seterusnya. Hierarki kebutuhan manusia menurut maslov ini mempunyai implikasi yang pentinh harus diperhatikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak.ia mengatakan bahwa perhatian an motivasi belajar tidakmungkin berkembang kalau kebutuhan dasar ia siswa belum terpenuhi.
3.      Rogers
Dalam bukunya Freedomto Leam, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip belajar humanistic yang penting, diantaranya ialah :
a)      Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami.
b)      Belajar yang signitifkan terjadi apabila subject matter di rasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri.
c)      Belajar yang menyangkut suatu perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
d)     Tugas-tugas belajar yang mengancam diri adalah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
e)      Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalam dapat diperoleh dengan berbagi cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar
f)       Belajar yang bermakna diperoleh siswa   dengan melakukannya
g)      Belajar dipelancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggung jawab terhadap proses belajar itu
h)      Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatakan pribadi siswa seutuhnya, baik pearasaan maupun intelektual, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
C.    Implikasi Teori Belajar Humanistik.
v  Guru Sebagai Fasilitator
Seorang guru harus membrikan segala apaynag dia punya demi kemudahan belajar bagi para muridnya, diantaranya yaitu :
o   Memberi perhatian kepada penciptaan   suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas.
o   Membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat lebih umum.
o   Mempercayai adanya  keinginan dari masing-masing    siswa untuk      melaksanakn tujuan-tujuan yang     bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
o   Mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
o   Menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
o   Bersifat intelektual dalam menaggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok.;
v  Ciri-ciri Humanistik Mengenai Guru-Guru yang Baik dan Kurang Baik.
Menurut Humacheek guru-guru yang efektif tampaknya adalah guru-guru yang “manusiawi”. Mereka mempunyai rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis dari pada autokratik, dan mampu berhubungan dengan mudah dan wajar  dengan para siswa, baik perseorangan maupun kelompok.
Guru-guru yang tidak efektif jelas kurang memiliki rasa humor, mudah menjadi tidak sabar, menggunakan komentar-komentar yang melukai dan mengurangi rasa ego, kurang   terintegrasi senderung bertindak agak otorier, dan biasanya kurang peka terhadap kebutuhan-kebutuhan siswa mereka.
v  Guru yang Sejati
Ada beberapa mitos pengajaran yang telah berlaku bebrapa generasi berikut ini :
*      Guru harus bersikap tenang, tidak berlebihan dan dingin dalam menghadapi segala situasi
*      Guru harus dapa  menyukai siswa-siswinya secara adil. Ia tidak boleh membenci dan memarahi siswa-siswinya.
*      Guru harus memperlakukan siswa-siswanya secara sama, tanpa memperdulikan   watak-watak individual siswa.
v  Aplikasi Psikologi Humanistik pada Pendidikan
Pendekatan humanistic diikhtisarkan pada berikut ini :
*      Siswa akan maju menurut iramanya sendiri dengan suatu perangkat materi yang sudah ditentukan lebih dulu.
*      Pendidkan aliran humanistic mempunyai perhatian yang menurut dalam pengembangan anak-anak perbedaan-perbedaan individual.
*      Ada perhatian yang kuat terhadap pertumbuhan pribadi dan perkembangan siswa secar individual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar