TEORI HUMANISTIK
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Timbulnya Psikologi Humanistik.
Pada
akhir tahun 1940-an muncullah suatu perspektif psikologi baru. Orang-orang yang
terlibat dalam penerapan psikologilah yang berjasa dalam perkembangan ini,
misalnya ahli-ahli psikologi klinik, pekerja-pekerja social dan konsoler, bukan
merupakan hasilpenilitian dalam bidang proses belajar. Gerakan ini berkembang,
dan kemudian dikenal sebagai psikologi humanistic, ekstensial, perseptual atau
fenomenologikal. Psikologi ini berusaha untuk memahami perilaku seseorang dari
sudut si pelaku (behaver) bukan dari penganut (observer).
Dalam
dunia pendidikan,aliran humanistic muncul pada tahun 1960 sampai dengan 1970-an
dan mungkin perubahan-perubahan dan inovasi yang terjadi selama dua decade yang
terakhir pada abad 20 ini pun juga akan menuju pada arah ini.
B. Tokoh-tokoh Humanistik.
1.
Combs
Combs dan
kawan-kawan menyatakan apabila kita ingin memahami perilaku kita harus mencoba
memahami dunia persepsi orant itu. Apabila kita ingin mengubah perilaku
seseorang, kita harus berusah mengubah keyakinan atau pandangan orang itu.
2.
Maslov
Maslov membagi
kebutuhan-kebutuhan manusia menjadi tujuh hierarki. Bila seseorang telah dapat
memenuhi kebutuhan pertama,seperti kebutuhan fisilogis, barulah ia dapat
menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan
rasa aman dan seterusnya. Hierarki kebutuhan manusia menurut maslov ini
mempunyai implikasi yang pentinh harus diperhatikan oleh guru pada waktu ia
mengajar anak-anak.ia mengatakan bahwa perhatian an motivasi belajar
tidakmungkin berkembang kalau kebutuhan dasar ia siswa belum terpenuhi.
3.
Rogers
Dalam bukunya
Freedomto Leam, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip belajar humanistic yang
penting, diantaranya ialah :
a)
Manusia itu mempunyai kemampuan untuk
belajar secara alami.
b)
Belajar yang signitifkan terjadi apabila
subject matter di rasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya
sendiri.
c)
Belajar yang menyangkut suatu perubahan
di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri dianggap mengancam dan cenderung
untuk ditolaknya.
d) Tugas-tugas
belajar yang mengancam diri adalah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan
apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
e)
Apabila ancaman terhadap diri siswa
rendah, pengalam dapat diperoleh dengan berbagi cara yang berbeda-beda dan
terjadilah proses belajar
f)
Belajar yang bermakna diperoleh
siswa dengan melakukannya
g)
Belajar dipelancar bilamana siswa
dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggung jawab terhadap proses
belajar itu
h)
Belajar atas inisiatif sendiri yang
melibatakan pribadi siswa seutuhnya, baik pearasaan maupun intelektual,
merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
C. Implikasi Teori Belajar Humanistik.
v Guru Sebagai Fasilitator
Seorang guru
harus membrikan segala apaynag dia punya demi kemudahan belajar bagi para
muridnya, diantaranya yaitu :
o
Memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau
pengalaman kelas.
o
Membantu untuk memperoleh dan
memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan
kelompok yang bersifat lebih umum.
o
Mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakn tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan
pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
o
Mencoba mengatur dan menyediakan
sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa
untuk membantu mencapai tujuan mereka.
o
Menempatkan dirinya sendiri sebagai
suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
o
Bersifat intelektual dalam menaggapi
ungkapan-ungkapan di dalam kelompok.;
v Ciri-ciri Humanistik Mengenai
Guru-Guru yang Baik dan Kurang Baik.
Menurut
Humacheek guru-guru yang efektif tampaknya adalah guru-guru yang “manusiawi”.
Mereka mempunyai rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis dari pada
autokratik, dan mampu berhubungan dengan mudah dan wajar dengan para siswa, baik perseorangan maupun
kelompok.
Guru-guru yang
tidak efektif jelas kurang memiliki rasa humor, mudah menjadi tidak sabar,
menggunakan komentar-komentar yang melukai dan mengurangi rasa ego, kurang terintegrasi senderung bertindak agak
otorier, dan biasanya kurang peka terhadap kebutuhan-kebutuhan siswa mereka.
v Guru yang Sejati
Ada beberapa
mitos pengajaran yang telah berlaku bebrapa generasi berikut ini :
Guru harus bersikap tenang, tidak
berlebihan dan dingin dalam menghadapi segala situasi
Guru harus dapa menyukai siswa-siswinya secara adil. Ia tidak
boleh membenci dan memarahi siswa-siswinya.
Guru harus memperlakukan siswa-siswanya
secara sama, tanpa memperdulikan
watak-watak individual siswa.
v Aplikasi Psikologi Humanistik pada
Pendidikan
Pendekatan humanistic diikhtisarkan
pada berikut ini :
Siswa akan maju menurut iramanya sendiri
dengan suatu perangkat materi yang sudah ditentukan lebih dulu.
Pendidkan aliran humanistic mempunyai
perhatian yang menurut dalam pengembangan anak-anak perbedaan-perbedaan
individual.
Ada perhatian yang kuat terhadap
pertumbuhan pribadi dan perkembangan siswa secar individual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar