PEMBAHASAN
1.
PRIODESASI SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
a.
Pendidikan islam dimasa Nabi Muahammad
SAW (571-632 M)
Sejak nabi Muhammad SAW di
angkat menjadi Rosul sebagai tanda datangnya Islam sampai sekarang telah
berjalan selitar 14 abad lamanya. Harun Nasution membagi sejarah islam berjalan
sekitar 14 abad lamanya dalam Tiga Priode.
1) Priode Klasik Antara Tahun 650-1250 M
2) Priode Pertengahan Antara Tahun 1250-1800
M.
3) Priode Modern Di Mulai Sejak Tahun 1800
M.
Pendidikan
islam mempunyai sejarah yang panjang di mulai sejak priode klasik.
Pendidikan
islam pada masa nabi Muhammad SAW merupakan prototipe (Sifat atau model
pertama) yang terus menerus di kembangkan ummat islam untuk kepentingan
pendidikan pada zamannya. Nabi Muhammad SAW melakukan pendidikan islam setelah
mendapatkan perintah (wahyu) dari Allah SWT sebagaimna termaktub di surat
Al-Muddastir ayat 1-7, menyeru yang berarti mengajak, Dan mengajak berarti
mendidik, Dan dari wahyu yang mula-mula turun itu dapat di ambil kesimpulan,
Bahwa pendidikan dalam islam dapat di bagi menjadi empat macam :
1)
Pendidikan
keagamaan.
2)
Pendidikan
aqliyah dan ilmiyyah.
3)
Pendidikan
akhlak dan budi pekerti.
4)
Pendidikan
jasmani.
Pada
masa ini pendidikan islam di artikan pembudayaan ajaran islam yaitu memasukkan
ajaran-ajaran islam dan menjadikan sebagai unsure budaya bangsa arab dan
menyatu kedalamnya, dengan pembudayaan ajaran islam kedalam sistem dan
lingkungan budaya bangsa arab tersebut, Maka terbentuklah system budaya islam
dalam lingkungan budaya bangsa arab.
b. Pendidikan
Islam Di Masa Khulafaur Risyidin (632-661 M)
Setelah Rosulullah wafat,
peradaban islam memberi contoh bagaimana cara mengendalikan Negara dengan
bijaksana dalam politik yang mengandung hikmah Berfikir, Berhak, Berprilaku
yang berbau kelincahan dan kelicikan.
Setelah Rosulullah wafat
pemerintahan islam di pegang secara bergantian oleh abu bakar, Ummar Bin
khotob, Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Tholib, Pada masa Abu Bakar, Padaal
pemerintahan di guncang oleh para pemberontak dari orang murtad, Orang-orang
yang mengaku Nabi. Dan orang-orang yang tidak mau membayar zakat, oleh sebab
itu Abu Bakar memusatkan perhatian untuk memerangi pemberontakan-pemberontakan
tersebut yang mana dapat mempengaruhi orang-orang islam yang masih lemah
imannya untuk menyimpang dari islam.
Pada masa kholifah Ummar
Bin Khottob, situasi politik dalam keadaan stabil dan untuk pendidikan, Ummar
mengangkat guru-guru untuk brtugas memajukan isi Al-Qur’an dan ajran islam
kepada penduduk yang baru masuk islam, Ummar juga memerintahkan panglima untuk
membangun masjid –masjid sebagai tempat ibadah sekaligus sebagai tempat
belajar.
Pada masa ini sudah
terdapat pengajaran bhs arab dengan itu orang-orang yang baru masuk islam dari
daerah atau wilayah yang lainya harus belajar Bahasa Arab, Jika mereka ingin
belajar dan mendalami pelajaran islam.
Pada masa kholifah Utsman
Bin Affan kedudukan peradaban islam dan pendidikan islam tidak jauh berbeda
dengan masa sebelumnya. para shabat di perbolehkan meninggalkan madinah untuk
mengajarkan ilmu-ilmu yang di miliki. Proses pendidikan islam pada masa ini
sebagian besar memang di warnai oleh pengajaran/pembudayan dan sunnah ke dalam
lingkungan budaya bangsa –bangsa secara luas pula. Begitu pula dalam pendidikan
islam tidak jauh berbeda di masa nabi Muhammad yang menekankan pada pengajaran
baca tulis dan ajran-ajaran islam oleh perhatian ummat islam terhadap perluasan
wilayah islam dan terjadi pergelokan politik, Khususnya di masa Ali bin abi
Tholib.
c.
Pendidikan islam di masa
Muawiyyah,Abbasiyahdan kekholifahan selanjutnya (661-1250 M)
Dengan berakhirnya masa
Khulafaur Rosyidin mulailah kekuasaan bani Umayyah. Adapun kemajuan peendidikan
dan peradaban Abasiyyah mencapai kemajuan terutama pada kholifah Al-Mahdi
(775-785 M) dan puncak kejayaan terutama pada masa kholifah Al-Mahdi dan puncak
popularitasnya baru setelah pemerintah Harun Al-Rosyid (785-809 M) dan di
teruskan putranya Al-Makmun(813-833 M).
Pada masa Muawiyyah ini
(dinasti bani umayyah) Abdul Malik merubah administrasi dan bahasa yunani dan
bahasa pahlawan ke bahasa arab. Pada masa tahun 659 M beliau juga merubah mata
uang bizaintum dan Persia seperti dinar dan dirham dengan memakai kata-kata dan
tulisan arab dinar dibuat daru emas dan dirham dari perak dan di zaman inilah
di mulai adanya ilmu tafsir, Hadist, Feqih, dan ilmu kalam, Yang menjadi pusat
dari kegiatan-kegiatan ilmiah ini adalah kuffah dan basroh di Iraq.
Diantara monument terbaik
yang di tinggalkan zaman ini untuk generasi-generasi selanjutnya adalah kbah
Al-Sakhr (dome of the rock)juga di al quds,Masjid cardova juga di zaman inilah
di bangun dan pada tahun 750 M kekuasaan mereka menurun sehingga akhirnya di
patahkan oleh bani abbas.
Dimasa bani Abbas inilah
ilmu pengetahuan dan filsafat yunani memuncak terutama di zaman Harun Al-Rasyid
dan Al-Ma’mun. buku tersebut didatangkan dari Bizantium, yang kemudian di
terjemahkan ke dalam bahasa Arab, kegiatan ini berlangsung kira-kira satu abad.
Adapun Bait Al-Hikmah adalah merupakan tempat pusat penterjemah dan juga
akademi yang mempunyai perpustakaan yang didirikan oleh Al-Ma’mun.
Dimasa ini pulalah buat
pertama kalinya dalam sejarah terjadi kontak antara islam dengan kebudayaan
barat/ yunani klasik yang terdapat di mesir, Syiria, Mesopotamia dan Persia.
Sebagaimana yang di tekungkan dalam ayat-ayat al-qur’an yang dimana menganjurkan
umat islam supaya menghargai kekuatan akal yang dianugrahkan allah pada
manusia. Dan dari nabi Muhammad SAW supaya umat islam senantiasa mencari ilmu
pengetahuan, Maka kontak dengan kebudayaan barat itu membawa asa yang
gilang-gemilang bagi islam.
Adapun perguruan tinggi
yang di dirikan di zaman ini di antaranya adalah Al-Hikmah di Baghdad dan
Al-Azhar Kairo, yang hingga kini masi harum namanya sebagai Universitas Islam
yang tertinggi di seluruh dunia.
Al-Ma’mun adalah Kholifah
yang banyak jasanya dalam penerjemahan. Ilmuan muslim ini membaca karya yunani
sebagai motivasi untuk menggunakan logika dalam membahas ajaran islam dan
mengembangkan serta menemukan berbagai macam ilmu pengetahuan yang baru. Untuk
dialektika (cara berfikir yang sesuai dengan kenyataan) dari Socrates, idealism
ploto dan logika Aristoteles tersebut termasuk berpengaruh terhadap beberapa
aliran dalam islam seperti Qodariyah, As-Sya’riyah, Mu’tazillah.
Melalui orang-orang
kreatif seperti Al-Kindy, Al-Rozy, Al-Faraby, Ibnu Sina, Al-Ghozali, Ibnu Khaldun, Ibnu Thufair,
Dll. Pengetahuan islam telah melakukan investigasi dalam ilmu kedokteran,
teknologi, matematika, geografi dan bahkan sejarah.
2.
Pendidikan Islam Dalam Periode
Pertengahan (1250-1800 M)
Islam pada priode pertengahan dapat di
bagi menjadi dua, yaitu :
a. Zaman Kemunduran.
b. Zaman Tiga Kerajaan Besar.
Zaman
kemunduran.
Zaman ini berlangsung sekitan 250 tahun. Kemuduran ini di
awali dengan hancurnya Baghdad oleh Hulaqohan. Dia membunuh semua keluarga
kholifah, tetapi untunglah salah seorang anak kholifah abbasiyah bisa melarikan
diri ke masir, lalu dia diangkat oleh sultan Mamluk menjadi kholifah yang
berkedudukan di kota Kairo.
Dengan demikian ibu kota alam islam berpindh ke Kairo,
Mesir, begitu juga pusat pendidikan pengajaran ke kairo, ke Al-Jami’ Al-Azhar,
system pengajaran saat itu ialah dengan menghafal matan-matan seperti matan
Alfiyah, Matan Taqrib dan lain-lain, kemudian barulah mereka menghafal
syarahnya.
Zaman
Tiga Kerajaan Besar
Tiga kerajaan besar yang dimaksudkan adalah kerajaan
Usmani di Turki (1290-1924 M), kerajaan safawi di Persia (1501-1736 M), dan
kerajaan Maghon di india (1526-1858).
Pada masa kejaan Usmani pendidikan mengalami kemunduran.
Kali ini di karenakan banyak ulama’ dan guru-guru yang hanya mempelajari
kaidah-kaidah ilmu agama dan bahasa arab, serta sedikit mempelajari ilmu
berhitung dan ilmu miqat. Mereka tidak terpengaruh oleh pergerakan ilmiah di
eropa. Demikianlah keadaan pendidikan pada masa kerajaan Usman sampai jatuhnya
sultan yang terakhir.
3.
Priode Modern (1800 M- Sampai
Sekarang)
Priode ini merupakan zaman kebangkitan islam. Ekspedisi
Napoleon di mesri, membuka mata dunia islam, akan kemunduran umat islam di
samping kemajuan barat, raja dan pemuka-pemuka islam mulai berfikir utntuk
mengembalikan kejayaan umat islam.
Dengan demikian timbulnya apa yang di sebut
pemikiran dan aliran pembaharuan atau modernisasi dalam islam. Pemuka-pemuka
islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran untuk membuat islam kembali maju.
Seperti yang dilakukan oleh Mohammad Ali Basyah setelah menguasai mesir tahun
1805 M. Beliau membangun Al-Azhar kembali dan menghidupkan semangat para ulama’
dan belajar yang telah padam. Beliau mengirimkan mereka ke prancis untuk
mempelajari ilmu kedokteran, ilmu tehnik, ilmu ketentraman, Dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar