PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PERIODE
KLASIK
Masa Pemerintahan Dinastibani Umayyah
Setelah Ali r.a turn dari jabatan kekholifahan, berdirilah bani
Umayyah yang di dirikan oleh Muawwiyah bin abi sofyan yang sebelumnya menjadi
gubernur di damaskus. Dalam masa kekholifahan bani umayyah ini menghabiskan 14
orang kholifah. Yang pastinya sedikit banyak terdapat perkembangan atau
kemajuan di dalam kepemimpinanya. Semisal dalam bidang politik, administrasi
pemerintahan ilmu pengetahuan dll.
1. Kemajuan di bidang politik
a. System pemerintahan
Pada sisiten pemerintahan khulafa’urrosyidin
menggunakan system demokrasi. Ketika itu dinasti baru umayyah berkuasa, system
pemerintah di ubah dari demokrasi menjadi monarki heresiteis di awali dan
ditetapkan oleh kholifah pertama bani umayyah yaitu muawiyyah bin abi sofyan.
Berimplikasi pada perkembangan systempemerintahan sesudahnya sebab
kepemimpinan tesebut masih berpegang teguh pada system pemerintahan tersebut
mengabaikan system demokrasi.
Adapun system demokrasi ke system
kerajaan di atasdi sarankan dan di ajukan oleh Al-Mughoiroh bin Syu’ban,
mu’awiyyahpun mensetujui, meskipun sebagian masyarakat yang kurang setuju
karena di rasa banyak resikonya, antara lain terjadinya pertumpahan darah yang
berdampak ketidak setabilan Negara.
b. Pembentukan atau perdana mentru
Zaid adalah wazir pertama yang di angkat
oleh mu’awiyyah bin abi sofyan. Diman wazir adalah prodak kebijakan baru yang
di hasilkan pemerintahan umayyah.
Perdana mentri nam lain dari wazir
berfungsi sebagai pendamping kholifah yang memiliki kewenangan untuk
menggantikan beban dan tanggung jawab kholifah dalam menjalankan pemerintahan
sehari-hari. Syarat menjadi wazir yaitu: cerdas, cakap, terampil, dapat di
percaya, dan mau bekerja keras untuk kemajuan negaranya.
c. Membetuk kelembagaan Negara
Kholifah bani umayyah memperbaiki system
kelembagaan Negara yang terdiri dari tiga unsure yakni kholifah ahlul
hali wal aqli dan qoldi
walquldad. Kholifah adalah kepala Negara atau penguasa tertinggi,
artinya segala apa nyang ada di dalam pembuatan kebijakan Negara pemerintah
kelembagaan harus ada persetujuan darinya.
Ahlul halli wal aqli adalah para anggota dewan seperti
sekarang mereka adalah pakar atau dalam bidang masing-masing. Tugasnya adalah
melakukan kajian atas persoalan yang di hadapi pemerintah seperti problem
social politik, ekonomi, kebudayaan serta problem lainya.
Sedangkan qadli al qadlad
adalah kelembagaan kehakiman yang terdiri atas para ahli Islam dan
ketatanegaraan. Mempunyai tugas dan dalam membentuk hokum dalam pemerintah.
d. Pembentukan tat usaha (An-Nidhom Al-Idry)
Lembaga ini adalah termasuk salah satu di
perkembangan pada masa dinasti bani umayyah juga membawai beberapa departemen
olahraga:
1. Perpajakan betugas mengatur dan mengelola
administrasi pajak Negara.
2. Pos dan perhubungan menyampaikan berita
atau informasi dan surat.
3. Pekerjaan umum bertugas menangani
berbagai kepentingan umum masyarakat.
4. Kearsipan menyimpan berbagai dokumen
penting Negara yang telah dip roses.
Selain
lembaga-lembaga di atas, ada beberapa lembaga yang di bentuk pada masa bani
umayyah berkuasa. Di antaranya lembaga koordinasi antara pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah, lembaga ini di sebut Al- Imroh Alal Baidan
Selain
itu juga, dinasti umayyah juga membentuk pegawai kholifah yang di sebut
hijabah, di namai hijabah karena belum pernah ada dim masa khulafa’urrosyiddin.
2. Kemajuan dalam bidang militer
Dalam penyebaran Islam kenefara seberang pada zaman dahulu, tidak
terlepas dari peperangan. Maka dri itu kholifah muawiyyah bin shofyan selaku
kholifah pertama bani umayyah lebih memeperkuat lagi masalah kemiliteran.
Karena jikalau masalah kemiliteran saja sudah kalah, bagaiman mau memperluas
kekuasaan Islam ke Negara seberang.
Auh sebelum muawiyyah menjabat sebagai kekholifahan, beliau sudah
mempersiapkanya, yakni sejak masih menjabat sebagai gubernur Damaskus ketika
menjadi wali kota kholifah umar bin khotob dan kholifah usman bin affan.
Keberhasilan bani umayyahdalam mengembangkan kemiliteran ini adalah
belajar dari masa lalu(pengalaman). Bagaimana mengtur stategi peperangan dan
mengatur kemiliteran yang tangguh. Semua di pelajari benar demi memperkuat
kemiliteran bani umayyah.
3. Badang administrasi dan pemerintahan
a. Organisasi politik (An-Nidhah Al-siyasi)
Selama masa dinasti
bani mayyah banyak perkembangan yang terjadi kerena penguasa dinasti bani
umayyah selalu berorentasi pada upaya perliasan wilayah kekuasaan dan penguatan
politik militer.
Dalam mendukung
program kerjadan cita-cita tersebut, para penguasa dinasti umayyah banyak
mengadopsi system pemerintahan Persia, yunani, dan romawi serta menerapkan
system politik yang cukup mapan, antara lain:
Ø Jabatan kholifah (kepala Negara) yang
memiliki penuh untuk menetapkan jabatan-jabatan dan dan jalanya pemerintahan.
Ø Jabatan Al-wizarah (kementrian) yang
memiliki penuh tugas di fungsi yaitu mewakili melaksanakan tugas sehari-hari.
Ø Jabatan Al-Kitabah (kesekretariatan)
bertugas menjalankan segal hal-hal yang bersangkutan dengan kesekretariatan.
Ø Jabatan Al-Hijabah (pengawal pribadi
kholifah) bertugas memberikan keamanan pada kholifah dan keluarga serta istana
dari kemungkinan buruk yang akan menimpa.
b. Organisasi Tata Usaha Negara(An-Nidham
Al-Idhari)
Untuk pelaksanaan
kepentingan tata usaha Negara dalam bidang pemerintahan, pada masa kholifah
Bani Umayyah di bentuk lembaga yang di sebut Al Dawawin, departemen-departemen
ini adalah sebagai berikut:
1. Dieanul kharraj: departemen pajak yang
bertugas mengelola pajak tanah di daerah-daerah kekuasaan dinasti bani umayyah.
2. Diwanul Rosa’il: departemen pos dan
persuratan yang bertugas menyampaikan berita/surat-menyurat dari dan
keseluruhan wilayah kekuasaan di dinasti Umayyah.
3. Diwanul Mustaghilat: departemen yang mana
berbagai kepentingan umum
4. Diwanul Khotim: departemen yang bertugas menyimpan
berkas-berkas penting Negara.
c. Organisasi Keuangan Negara (An Nidhom Al
Amal)
Pada masa
pemerintahan dinasti Umayyah para kholifah yang berkuasa tetap mempertahankan
tradisi lama yaitu mengelola baitul mal baik pemasukan atau pengeluaran.
Sumber-sumber baitul mal di peroleh dari hasil pemungutan pajak pendapatan
Negara berupa penghasilan dari tanah yang sering di sebut khoroj.
Selain di peroleh
dari pajak tanah atau haraj pendapatan Negara juga diperoleh dari jizah yaitu
pajak individu sebagai bentuk kongrit perlindungan Negara atas jiwa dan
keluarga masyarakat terutama masyarakat non muslim yang berda di wilayah kekuasaan
pengausaan dan Negara Isalam.
d. Organisasi Ketatanegaraan (An Nidhom Al
Qadha)
Organisasi ketentaraan pada masa bani
umaiyah merupakan kelanjutan yang telah dilanjutkan oleh para penguasa
sebelumnya sepeti khalifaur Roshidin kalau pada masa sebelumnya semua orang
boleh dan berhak menjadi tentara tetapi pada masa pemerintahan dinasti Bani
Umaiyah. hanya orang Arab atau keturunanya yang hanya menjadi panglima perang.
Dalam formasi tempur. Pemerintahan
dinasti umaiyah mempergunakan taktik dan startegi tempur kerajaan Romawi.
Formasi itu terdiri dari pasukan inti (Qolbu Jaisyi) yang diisi oleh komandan
pasukan. Pasukan sayap kanan (Ali Maimanah) pasukan sayap kiri (Al-Masyaroh)
(Al-mutaqodimmah) yaitu pasukan yang menempati posisi terdepan dan (saiqoh
al-jaisyi) yaitu pasukan yang menempati posisi paleng belakang yang bertugas
menjaga keamanan dari belakang
e. Organisasi kehakiman (an-nidhom al-qadla)
Pada masa pemerintahan dinasti Bani Umaiyah telah terjadi pemisahan
kekuasaan pengadilan dan kehakiman/pengadilan dalam pelaksanaanya. Kekuasaan
kehakiman dibagi tiga yaitu:
1. Al-Qadla yang bertugas menyelesaikan
perkara yang berhubungan dengan Negara
2. Al-His yang bertugas menyelesaikan
perkara-perkara umum dalam persoalan pidana yang memerlukan tindakan atau
penyesalan secara cepat
3. Al-Nadhar Fil-Madhalami yaitu mahkamah
tinggi atau mahkamah banding. Semacam mahkamah agung di Indonesia
4. Kemajuan dalam bidang social budaya
Berikut ini uraian
singkat mengenai perkembangan dan kemajuan di bidang social budaya:
a. Kemajuan dalam bidang bahasa dan satra
Di antara bebrapa
factor terjadinya kemajuan dalam bidang bahasa dan satra adalah:
Ø Luasnya kekuasaan Bani Umayyah
Ø Pertemuan peradaban antara bangsa yang
telah maju sebelumnya dengan bangsa arab muslim.
Budayawan dan sastrawan yang lahir dan
mengembangkan kemampuanya antara lain Al Akhlal (W. 95H), Asya robi’ah (W. 85
H), Ar Rai (W. 90 H)Jarin (W. 111 H) . dam masih banyak yang lainya. Dari
pemikiran dan kreatifitas mereka inilah kemudian bahasa dan sastra arab
berkembang dengan pesathingga kini.
b. Kemajuan dalam bidang seni rupa
Di antara kemajuan dalam bidang ini dapat
dilihat pada dinding Qushir Amrah, istana musim panas yang terletak sebelah
timur laut mati sekitar 50mil dari kota amman, yordania dan istana yang di
bangun oleh kholifah Al-Walid bin Abdul Malik ini di rancang sebagai tempat
peristirahatan ketika musim panas dan waktu berburu. Sehingga tempat tersebut
lebih di kenal dengan tempat berburu.
c. Seni bangunan dan arsitektur
Para penguasa dinasti Umayyah tidak hanya mampu dalam bidang
bangunan atau arsitektur. Dianatara hasil kreatifitas mereka adalah bedirinya
sejumlah bangunan megah misalnya masjid baitul maqdis di Yarussalim, palesina
terkenal dengan kuba Al-Sakhoro yang didirika pada masa pemerintahan khalifah
Abdul Malik Bin Marwan pada tahun 691 M. Abdul Malik juga membangun Masjid
Al-Aqso yang tidak kalah tinggi arsitekturnya
5. Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan
Mereka para
pengusaha dinasti Bani Umayyah lebih mengutamakan melebarkan wilayah dan
memperkuat angkatan bersenjata, ternyata banyak juga usaha positif yang
dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Salah satu caranya adalah
dengan memberikan motifasi dan angaran yang cukup besar pada para ulama’,
ilmuan, dan sastrawan. Tujuanya adalah supaya mereka bekerja maksimal dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan Islam dan tidak lagi memikirkan masalah keuangan
rumah tangga mereka
Diantara ilmu pengeahuan yang berkembang
pada masa itu adalah ilmu Agama, Sejarah, geografi dak Kedoteran. Berikut ini
adalah uraian mengenai perkembangan ilmu tersebut:
1. Ilmu-ilmu Agama
Ilmu-ilmu Agama yang
berkembang pada masa itu adalah ilmu Al-qur’an, Ilmu Hadis, dan Ilmu Fiqih.
Ilmu Al-qur’an telah mengalami perkembangan lebih awal daripada Ilmu Hadis
karena proses pembukuan Ilmu Hadist terjadi pada khalifah Umar Bin Abdul Aziz
(99-101 H.) sedangkan Ilmu Fiqih baru mengalami perkembangan pada masa
sesudahnya. Diantara orang yang berjasa dalam perkembangan Ilmu Hadist adalah Al-Juhri.
2. Ilmu sejarah dan Geografi
Ilmu ini sudah juga
mengalami perkembangan yang cukup baik dimasa ini. Salah satu sejarawan yan
behasil mencatat sejarah pada masa pemerintahan Bani Umayyah adalah Ubaid Bin
Syarsah Al-jarhumi. Diantara karyanya adalah kitab Al-Muluk wal akhbar Al-Madhi
(buku catatan sejarah raja-raja masa lalu)
3. Ilmu Kedoteran
Ilmu ini berkembangb
pada masa pemerintahan Al-walid Bin Abdul Malik. Karen pada tahun 88 H/706 M.
ia telah berhasil mendirikan sekolah tinggi kedokteran.
6. Orentasi dan kebijakan politik Bani
Umayyah
a. Penaklukan Afrika Utara
Selama
pemerintahanya, Muawiyah Bin Abi Sofyan telah melakuakan kebijakan untuk
memperluas wilayah kekuasaanya. Salah satunya adalah upaya penaklukan wilayah
Afrika utara 9661-680 M. usaha ini dilakukan oleh muawiyah karena bangsa romawi
terus melakukan perlawanan diwilayah Afrika Utara dan perlawanan tersebut
sangat mengangu usaha danmkerja gubernur amr bin al-ash yang sedang memimpin
wilayah mesir. Dan dengan mengunakan kekuatan militer dan pertahanan yang cukup
memadahi, akhirnya pasukan romawi dapat dikalahkan dan terusir hinga kesebuah
pulau kecil di Afrika Utara. Pulau itu bernama sekta/ceuta.
b. Penalukan konstantinopel
Salah satu ambisi
Muawiyah adalah melkukan penyerangan ke ibu kota bizantium yaitu konstantinopel
dengan membawa 1700 kapal perang lengkap dengan berbagai peralatan tempur.
Pasukan ini dipimpin oleh Yazin Bin Muawiyyah pada tahun 53 H. pasukan Yazid
berhasl menguasai pulau Rhodesia.
Pada tahun 54 H.
berhasil menaklukan pulau kereta. Disitu pasukan umat islam terus melakukan
penyerangan, dan akhirnya dapat menaklukan pulau sicilia dan pulau arwand yang
tidak jauh dari konstantinopel.
Setelah berhasil
menaklukanpulau-pulau di laut tengah, pasukan umat islam mulai menyerang
konstantinopel di bawah pimpinan sufyan bin auf. Penyerangan tersebut terjadi
selama kurang lebih tujuh tahun, tetapi karewna kuatnya benteng pertahanan dan
pasukan islam diserang dari berbagai arah akhirnya usaha tersebut mengalami
kegagalan. Dalam misi ini salah seorang
tokoh islam gugur yaitu Abu Ayub Al-anshory. Kota tersebut baru bias dikuasai
oleh umat islam pada dinasti bani usmani ketika Muhammad Al-Fatih menaklukan
kota itu pafa tahun 1453 M.
c. Usaha perluasan wilayah ketimur
Bani Umayyah tidak
hanya melakukan perluasan kebagian barat tetapi juga kewilayah bagian timur.
Seperti Turkistan, sijistan, baikh, Dll. Pada tahun 44 H. pasukan yang dikirim
Muawiyyah Bin Abi Sofyan dibawah kepemimpinan Al-Muhallab Bin Safarah untuk
menaklukan wilayah shindus, yaitu daerah yang membentang dari Kabul hingga
multan.
Dalam usaha ini,
Al-Muhallab berhasil menaklukan daerah-daerah tersebut tanpa mengalami banyak
hambatan. Karena usaha yang dilakukan selain mengunakan kekuataan militer juga
melalui pendekatan kemanusiaan dan keagamaan, sehinga luas wilayah kekuasaan
dinasti umayyah meliputi jazirah Arabiyah anak benua hindia, afrika dan
sebagian laut tengah.
Pada masa khalifah
Al-Walid Bin Abdul Malik (50-96 H/668-715 M.), terjadi perluasan wilayah hinga
mencapai eropa berikut uraian singkatnya:
1. Perluasan asia tengah
Wilayah asia tengah
di kepulauan transoxania yang terdiri dari berbagai kerajaan baikh, bukhoroh,
farghanah, dan khawarizm. Kerajan-kerajan kecil ini selama masa pemerintahan
dinasti umayyah seringkali mengangu aktifitas politik pemerintah untuk
menyelesaikan ganguan tersebut, Bani Umayyah pernah mengirim Yazin Bin
Muhallab. Tetapi karena dipandang oleh hajjaj bin yusuf tidak mampu mengatasi
persoalan tersebut maka digantian oleh qutaibah bin muslim al-bahili untuk
mengantikanya sebagai panglima militer.
Qutaibah bin muslim
berhasil mengatasi berbagai pemberontakan dan gejolak sosiala politik diwilayah
asia tengah. Dan pada tahun 705 M. qutaibah bin muslim melakukan penyerangan
pertama kali ke wilayah baikh ibu kota Turkistan.
Raja-raja di negri
tersebut menyerah kepada qutaibah dan menyatakan bersedia untuk membayar pajak
kepada pemerintahan pusat di damaskus. Selesai menaklukan Turkistan, qutaibah
melanjutkan penaklukan di wilayah bukhoro’ dan sekitarnya. Pada tahun 710,
qutaibah meyeberangi selat oxus. Dan berhasil mengalahkan khowarizm.
2. Penaklukan kembali wilayah afrika utara
Pada masa abdul
malik bin marwan (65-86 H./685-705 M.) beberapa wilayah afrika utara berhasil
dikuasai oleh pasukan uqbah bin nafik dan panglima abu muahajirin. Namun
setelah pergantian khalifah di damaskus, wilayah afrika utara melepaskan diri.
Uasaha untuk mempertahankan wilayah tersebut yang diangap penting oleh dinasti
umayyah terus dilakukan khususnya pada masa pemerintahan khalifah Al-Walid Bin
Abdul Malik. Khalifah tersebut mengirim pasukan diwilayah pimpinan musa bin
nusair. Berbagai ganguan dan pemberontakan yang dilakukan oleh suku barbar dan
orang-orang romawi dapat diatasi olehnya. Sehinga beberapa wilayah laut tengah
dapat dikuasi kembali, dan keberhasilan tersebut membuka jalan bagi tentara
islam untuk menaklukan wilayah spanyol di eropa.
3. Penaklukan
spanyol (andalusia)
Penaklukan sepanyol
merupakan peristiwa penting bagi sejarah umat islam. Khususnya pada masa bani
umayyah (661-750 M).
Penaklukan sepanyol
dapat di lakukan pada masa khalifah Al WAlid Bin Abdul Malik. Ketika penguasa
setempat di kalahkan oleh pasukan ghotic. Spanyol memasuki periode pemetintahan
yang lalim dan korup. Para pemeluk yahudi di paksa memeluk memeluk agam
Kristen. Mereka yang berusaha melakukan perlaeanan maka di bantai habis.
Singkatnya para penguasa ketika itu sangat bertindak diluar batas kemanusiaan.
Karena terusirnya
raja de graft Julian dari kepulauan yang di pimpinya, ceuta (speptah) yang di
kuasai roderick Julian meminta bantuan pada musa bi nushair untuk mengusir
Roderick dari wilayah kekuasaanya. Sebelum melakukan penyerangan ke spanyol,
musa bin nushair menugaskan tharif bin malik intik meyelidiki keadaan di
spanyol. Dari data dan informasi itu, musa bin nushair mempersiapkan 7000
pasukuan di bawah pimpinan tharif bin ziyad. Dan pada tahun 711 M, thariq bin
ziyad bergasil masuk ke benteng pertahanan spanyol. Dari selat gilbaltar ini,
thariq dan pasukanya merangsek masuk ke wilayah kekuasaan Roderick di spanyol.
Roderick terdesak ketebing sungai Guadalate. Kerana terdesak Roderick
menjeburkan diri ke sungai tersebut dan tewas. Setelah berhasil mengalahkan
Roderick Thoriq dan pasukanya menguasai sidonia, carmona dan Granada.
Terlepas dari
peristiwa tersebut yang keberhasilan tentara Ialam membawa cita bagi umat Islam
aebab penaklukan spanyol membuka lembaran baru dalam perjalanan politik uamat
Islam khususnya pada masa dinasti bani umayyah (661-750 M).
Jatuhnya Spanyol dan
kota-kota penting di negeri itu membuka jalan untuk menyebarkan Islam ke
seluruh eropa. Namun saying konflik intern kemudian menjadi sebab utama
kehancuran Islam di spanyol dan menyebabkan mereka terusir dari negeri itu pada
tahun 1492 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar