Welcome to My Blog........

Kami akan membantu anda untuk menjadi orang sukses, trust it..!!!

Jumat, 30 Desember 2011

PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PERIODE KLASIK


PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PERIODE KLASIK
Masa Pemerintahan Dinastibani Umayyah
Setelah Ali r.a turn dari jabatan kekholifahan, berdirilah bani Umayyah yang di dirikan oleh Muawwiyah bin abi sofyan yang sebelumnya menjadi gubernur di damaskus. Dalam masa kekholifahan bani umayyah ini menghabiskan 14 orang kholifah. Yang pastinya sedikit banyak terdapat perkembangan atau kemajuan di dalam kepemimpinanya. Semisal dalam bidang politik, administrasi pemerintahan  ilmu pengetahuan dll.
1.  Kemajuan di bidang politik
a.    System pemerintahan
Pada sisiten pemerintahan khulafa’urrosyidin menggunakan system demokrasi. Ketika itu dinasti baru umayyah berkuasa, system pemerintah di ubah dari demokrasi menjadi monarki heresiteis di awali dan ditetapkan oleh kholifah pertama bani umayyah yaitu muawiyyah bin abi sofyan.
Berimplikasi pada perkembangan systempemerintahan sesudahnya sebab kepemimpinan tesebut masih berpegang teguh pada system pemerintahan tersebut mengabaikan system demokrasi.
Adapun system demokrasi ke system kerajaan di atasdi sarankan dan di ajukan oleh Al-Mughoiroh bin Syu’ban, mu’awiyyahpun mensetujui, meskipun sebagian masyarakat yang kurang setuju karena di rasa banyak resikonya, antara lain terjadinya pertumpahan darah yang berdampak ketidak setabilan Negara.
b.    Pembentukan atau perdana mentru
Zaid adalah wazir pertama yang di angkat oleh mu’awiyyah bin abi sofyan. Diman wazir adalah prodak kebijakan baru yang di hasilkan pemerintahan umayyah.
Perdana mentri nam lain dari wazir berfungsi sebagai pendamping kholifah yang memiliki kewenangan untuk menggantikan beban dan tanggung jawab kholifah dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari. Syarat menjadi wazir yaitu: cerdas, cakap, terampil, dapat di percaya, dan mau bekerja keras untuk kemajuan negaranya.
c.    Membetuk kelembagaan Negara
Kholifah bani umayyah memperbaiki system kelembagaan Negara yang terdiri dari tiga unsure yakni kholifah ahlul hali wal aqli  dan qoldi walquldad. Kholifah adalah kepala Negara atau penguasa tertinggi, artinya segala apa nyang ada di dalam pembuatan kebijakan Negara pemerintah kelembagaan harus ada persetujuan darinya.
Ahlul halli wal aqli adalah para anggota dewan seperti sekarang mereka adalah pakar atau dalam bidang masing-masing. Tugasnya adalah melakukan kajian atas persoalan yang di hadapi pemerintah seperti problem social politik, ekonomi, kebudayaan serta problem lainya.
Sedangkan qadli al qadlad adalah kelembagaan kehakiman yang terdiri atas para ahli Islam dan ketatanegaraan. Mempunyai tugas dan dalam membentuk hokum dalam pemerintah.
d.    Pembentukan tat usaha (An-Nidhom Al-Idry)
Lembaga ini adalah termasuk salah satu di perkembangan pada masa dinasti bani umayyah juga membawai beberapa departemen olahraga:
1.    Perpajakan betugas mengatur dan mengelola administrasi pajak Negara.
2.    Pos dan perhubungan menyampaikan berita atau informasi dan surat.
3.    Pekerjaan umum bertugas menangani berbagai kepentingan umum masyarakat.
4.    Kearsipan menyimpan berbagai dokumen penting Negara yang telah dip roses.
Selain lembaga-lembaga di atas, ada beberapa lembaga yang di bentuk pada masa bani umayyah berkuasa. Di antaranya lembaga koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, lembaga ini di sebut Al- Imroh Alal Baidan
Selain itu juga, dinasti umayyah juga membentuk pegawai kholifah yang di sebut hijabah, di namai hijabah karena belum pernah ada dim masa khulafa’urrosyiddin.
2.  Kemajuan dalam bidang militer
Dalam penyebaran Islam kenefara seberang pada zaman dahulu, tidak terlepas dari peperangan. Maka dri itu kholifah muawiyyah bin shofyan selaku kholifah pertama bani umayyah lebih memeperkuat lagi masalah kemiliteran. Karena jikalau masalah kemiliteran saja sudah kalah, bagaiman mau memperluas kekuasaan Islam ke Negara seberang.
Auh sebelum muawiyyah menjabat sebagai kekholifahan, beliau sudah mempersiapkanya, yakni sejak masih menjabat sebagai gubernur Damaskus ketika menjadi wali kota kholifah umar bin khotob dan kholifah usman bin affan.
Keberhasilan bani umayyahdalam mengembangkan kemiliteran ini adalah belajar dari masa lalu(pengalaman). Bagaimana mengtur stategi peperangan dan mengatur kemiliteran yang tangguh. Semua di pelajari benar demi memperkuat kemiliteran bani umayyah.
3.  Badang administrasi dan pemerintahan
a.    Organisasi politik (An-Nidhah Al-siyasi)
Selama masa dinasti bani mayyah banyak perkembangan yang terjadi kerena penguasa dinasti bani umayyah selalu berorentasi pada upaya perliasan wilayah kekuasaan dan penguatan politik militer.
Dalam mendukung program kerjadan cita-cita tersebut, para penguasa dinasti umayyah banyak mengadopsi system pemerintahan Persia, yunani, dan romawi serta menerapkan system politik yang cukup mapan, antara lain:
Ø  Jabatan kholifah (kepala Negara) yang memiliki penuh untuk menetapkan jabatan-jabatan dan dan jalanya pemerintahan.
Ø  Jabatan Al-wizarah (kementrian) yang memiliki penuh tugas di fungsi yaitu mewakili melaksanakan tugas sehari-hari.
Ø  Jabatan Al-Kitabah (kesekretariatan) bertugas menjalankan segal hal-hal yang bersangkutan dengan kesekretariatan.
Ø  Jabatan Al-Hijabah (pengawal pribadi kholifah) bertugas memberikan keamanan pada kholifah dan keluarga serta istana dari kemungkinan buruk yang akan menimpa.
b.    Organisasi Tata Usaha Negara(An-Nidham Al-Idhari)
Untuk pelaksanaan kepentingan tata usaha Negara dalam bidang pemerintahan, pada masa kholifah Bani Umayyah di bentuk lembaga yang di sebut Al Dawawin, departemen-departemen ini adalah sebagai berikut:
1.      Dieanul kharraj: departemen pajak yang bertugas mengelola pajak tanah di daerah-daerah kekuasaan dinasti bani umayyah.
2.      Diwanul Rosa’il: departemen pos dan persuratan yang bertugas menyampaikan berita/surat-menyurat dari dan keseluruhan wilayah kekuasaan di dinasti Umayyah.
3.      Diwanul Mustaghilat: departemen yang mana berbagai kepentingan umum
4.      Diwanul Khotim:  departemen yang bertugas menyimpan berkas-berkas penting Negara.
c.    Organisasi Keuangan Negara (An Nidhom Al Amal)
Pada masa pemerintahan dinasti Umayyah para kholifah yang berkuasa tetap mempertahankan tradisi lama yaitu mengelola baitul mal baik pemasukan atau pengeluaran. Sumber-sumber baitul mal di peroleh dari hasil pemungutan pajak pendapatan Negara berupa penghasilan dari tanah yang sering di sebut khoroj.
Selain di peroleh dari pajak tanah atau haraj pendapatan Negara juga diperoleh dari jizah yaitu pajak individu sebagai bentuk kongrit perlindungan Negara atas jiwa dan keluarga masyarakat terutama masyarakat non muslim yang berda di wilayah kekuasaan pengausaan dan Negara Isalam.
d.    Organisasi Ketatanegaraan (An Nidhom Al Qadha)
Organisasi ketentaraan pada masa bani umaiyah merupakan kelanjutan yang telah dilanjutkan oleh para penguasa sebelumnya sepeti khalifaur Roshidin kalau pada masa sebelumnya semua orang boleh dan berhak menjadi tentara tetapi pada masa pemerintahan dinasti Bani Umaiyah. hanya orang Arab atau keturunanya yang hanya menjadi panglima perang.
Dalam formasi tempur. Pemerintahan dinasti umaiyah mempergunakan taktik dan startegi tempur kerajaan Romawi. Formasi itu terdiri dari pasukan inti (Qolbu Jaisyi) yang diisi oleh komandan pasukan. Pasukan sayap kanan (Ali Maimanah) pasukan sayap kiri (Al-Masyaroh) (Al-mutaqodimmah) yaitu pasukan yang menempati posisi terdepan dan (saiqoh al-jaisyi) yaitu pasukan yang menempati posisi paleng belakang yang bertugas menjaga keamanan dari belakang
e.    Organisasi kehakiman (an-nidhom al-qadla)
Pada masa pemerintahan dinasti Bani Umaiyah telah terjadi pemisahan kekuasaan pengadilan dan kehakiman/pengadilan dalam pelaksanaanya. Kekuasaan kehakiman dibagi tiga yaitu:
1.    Al-Qadla yang bertugas menyelesaikan perkara yang berhubungan dengan Negara
2.    Al-His yang bertugas menyelesaikan perkara-perkara umum dalam persoalan pidana yang memerlukan tindakan atau penyesalan secara cepat
3.    Al-Nadhar Fil-Madhalami yaitu mahkamah tinggi atau mahkamah banding. Semacam mahkamah agung di Indonesia

4.  Kemajuan dalam bidang social budaya
Berikut ini uraian singkat mengenai perkembangan dan kemajuan di bidang social budaya:
a.    Kemajuan dalam bidang bahasa dan satra
Di antara bebrapa factor terjadinya kemajuan dalam bidang bahasa dan satra adalah:
Ø Luasnya kekuasaan Bani Umayyah
Ø Pertemuan peradaban antara bangsa yang telah maju sebelumnya dengan bangsa arab muslim.
Budayawan dan sastrawan yang lahir dan mengembangkan kemampuanya antara lain Al Akhlal (W. 95H), Asya robi’ah (W. 85 H), Ar Rai (W. 90 H)Jarin (W. 111 H) . dam masih banyak yang lainya. Dari pemikiran dan kreatifitas mereka inilah kemudian bahasa dan sastra arab berkembang dengan pesathingga kini.
b.    Kemajuan dalam bidang seni rupa
Di antara kemajuan dalam bidang ini dapat dilihat pada dinding Qushir Amrah, istana musim panas yang terletak sebelah timur laut mati sekitar 50mil dari kota amman, yordania dan istana yang di bangun oleh kholifah Al-Walid bin Abdul Malik ini di rancang sebagai tempat peristirahatan ketika musim panas dan waktu berburu. Sehingga tempat tersebut lebih di kenal dengan tempat berburu.
c.    Seni bangunan dan arsitektur
Para penguasa dinasti Umayyah tidak hanya mampu dalam bidang bangunan atau arsitektur. Dianatara hasil kreatifitas mereka adalah bedirinya sejumlah bangunan megah misalnya masjid baitul maqdis di Yarussalim, palesina terkenal dengan kuba Al-Sakhoro yang didirika pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik Bin Marwan pada tahun 691 M. Abdul Malik juga membangun Masjid Al-Aqso yang tidak kalah tinggi arsitekturnya  
5.  Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan
Mereka para pengusaha dinasti Bani Umayyah lebih mengutamakan melebarkan wilayah dan memperkuat angkatan bersenjata, ternyata banyak juga usaha positif yang dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan motifasi dan angaran yang cukup besar pada para ulama’, ilmuan, dan sastrawan. Tujuanya adalah supaya mereka bekerja maksimal dalam mengembangkan ilmu pengetahuan Islam dan tidak lagi memikirkan masalah keuangan rumah tangga mereka
     Diantara ilmu pengeahuan yang berkembang pada masa itu adalah ilmu Agama, Sejarah, geografi dak Kedoteran. Berikut ini adalah uraian mengenai perkembangan ilmu tersebut:
1.    Ilmu-ilmu Agama
Ilmu-ilmu Agama yang berkembang pada masa itu adalah ilmu Al-qur’an, Ilmu Hadis, dan Ilmu Fiqih. Ilmu Al-qur’an telah mengalami perkembangan lebih awal daripada Ilmu Hadis karena proses pembukuan Ilmu Hadist terjadi pada khalifah Umar Bin Abdul Aziz (99-101 H.) sedangkan Ilmu Fiqih baru mengalami perkembangan pada masa sesudahnya. Diantara orang yang berjasa dalam perkembangan Ilmu Hadist adalah Al-Juhri.
2.    Ilmu sejarah dan Geografi
Ilmu ini sudah juga mengalami perkembangan yang cukup baik dimasa ini. Salah satu sejarawan yan behasil mencatat sejarah pada masa pemerintahan Bani Umayyah adalah Ubaid Bin Syarsah Al-jarhumi. Diantara karyanya adalah kitab Al-Muluk wal akhbar Al-Madhi (buku catatan sejarah raja-raja masa lalu)
3.    Ilmu Kedoteran
Ilmu ini berkembangb pada masa pemerintahan Al-walid Bin Abdul Malik. Karen pada tahun 88 H/706 M. ia telah berhasil mendirikan sekolah tinggi kedokteran.
6.  Orentasi dan kebijakan politik Bani Umayyah
a.    Penaklukan Afrika Utara
Selama pemerintahanya, Muawiyah Bin Abi Sofyan telah melakuakan kebijakan untuk memperluas wilayah kekuasaanya. Salah satunya adalah upaya penaklukan wilayah Afrika utara 9661-680 M. usaha ini dilakukan oleh muawiyah karena bangsa romawi terus melakukan perlawanan diwilayah Afrika Utara dan perlawanan tersebut sangat mengangu usaha danmkerja gubernur amr bin al-ash yang sedang memimpin wilayah mesir. Dan dengan mengunakan kekuatan militer dan pertahanan yang cukup memadahi, akhirnya pasukan romawi dapat dikalahkan dan terusir hinga kesebuah pulau kecil di Afrika Utara. Pulau itu bernama sekta/ceuta.
b.    Penalukan konstantinopel
Salah satu ambisi Muawiyah adalah melkukan penyerangan ke ibu kota bizantium yaitu konstantinopel dengan membawa 1700 kapal perang lengkap dengan berbagai peralatan tempur. Pasukan ini dipimpin oleh Yazin Bin Muawiyyah pada tahun 53 H. pasukan Yazid berhasl menguasai pulau Rhodesia.
Pada tahun 54 H. berhasil menaklukan pulau kereta. Disitu pasukan umat islam terus melakukan penyerangan, dan akhirnya dapat menaklukan pulau sicilia dan pulau arwand yang tidak jauh dari konstantinopel.
Setelah berhasil menaklukanpulau-pulau di laut tengah, pasukan umat islam mulai menyerang konstantinopel di bawah pimpinan sufyan bin auf. Penyerangan tersebut terjadi selama kurang lebih tujuh tahun, tetapi karewna kuatnya benteng pertahanan dan pasukan islam diserang dari berbagai arah akhirnya usaha tersebut mengalami kegagalan. Dalam misi ini  salah seorang tokoh islam gugur yaitu Abu Ayub Al-anshory. Kota tersebut baru bias dikuasai oleh umat islam pada dinasti bani usmani ketika Muhammad Al-Fatih menaklukan kota itu pafa tahun 1453 M.
c.    Usaha perluasan wilayah ketimur
Bani Umayyah tidak hanya melakukan perluasan kebagian barat tetapi juga kewilayah bagian timur. Seperti Turkistan, sijistan, baikh, Dll. Pada tahun 44 H. pasukan yang dikirim Muawiyyah Bin Abi Sofyan dibawah kepemimpinan Al-Muhallab Bin Safarah untuk menaklukan wilayah shindus, yaitu daerah yang membentang dari Kabul hingga multan.
Dalam usaha ini, Al-Muhallab berhasil menaklukan daerah-daerah tersebut tanpa mengalami banyak hambatan. Karena usaha yang dilakukan selain mengunakan kekuataan militer juga melalui pendekatan kemanusiaan dan keagamaan, sehinga luas wilayah kekuasaan dinasti umayyah meliputi jazirah Arabiyah anak benua hindia, afrika dan sebagian laut tengah.
Pada masa khalifah Al-Walid Bin Abdul Malik (50-96 H/668-715 M.), terjadi perluasan wilayah hinga mencapai eropa berikut uraian singkatnya:
1.    Perluasan asia tengah
Wilayah asia tengah di kepulauan transoxania yang terdiri dari berbagai kerajaan baikh, bukhoroh, farghanah, dan khawarizm. Kerajan-kerajan kecil ini selama masa pemerintahan dinasti umayyah seringkali mengangu aktifitas politik pemerintah untuk menyelesaikan ganguan tersebut, Bani Umayyah pernah mengirim Yazin Bin Muhallab. Tetapi karena dipandang oleh hajjaj bin yusuf tidak mampu mengatasi persoalan tersebut maka digantian oleh qutaibah bin muslim al-bahili untuk mengantikanya sebagai panglima militer.
Qutaibah bin muslim berhasil mengatasi berbagai pemberontakan dan gejolak sosiala politik diwilayah asia tengah. Dan pada tahun 705 M. qutaibah bin muslim melakukan penyerangan pertama kali ke wilayah baikh ibu kota Turkistan.
Raja-raja di negri tersebut menyerah kepada qutaibah dan menyatakan bersedia untuk membayar pajak kepada pemerintahan pusat di damaskus. Selesai menaklukan Turkistan, qutaibah melanjutkan penaklukan di wilayah bukhoro’ dan sekitarnya. Pada tahun 710, qutaibah meyeberangi selat oxus. Dan berhasil mengalahkan khowarizm.
2.    Penaklukan kembali wilayah afrika utara
Pada masa abdul malik bin marwan (65-86 H./685-705 M.) beberapa wilayah afrika utara berhasil dikuasai oleh pasukan uqbah bin nafik dan panglima abu muahajirin. Namun setelah pergantian khalifah di damaskus, wilayah afrika utara melepaskan diri. Uasaha untuk mempertahankan wilayah tersebut yang diangap penting oleh dinasti umayyah terus dilakukan khususnya pada masa pemerintahan khalifah Al-Walid Bin Abdul Malik. Khalifah tersebut mengirim pasukan diwilayah pimpinan musa bin nusair. Berbagai ganguan dan pemberontakan yang dilakukan oleh suku barbar dan orang-orang romawi dapat diatasi olehnya. Sehinga beberapa wilayah laut tengah dapat dikuasi kembali, dan keberhasilan tersebut membuka jalan bagi tentara islam untuk menaklukan wilayah spanyol di eropa.
3.     Penaklukan spanyol (andalusia)
Penaklukan sepanyol merupakan peristiwa penting bagi sejarah umat islam. Khususnya pada masa bani umayyah (661-750 M).
Penaklukan sepanyol dapat di lakukan pada masa khalifah Al WAlid Bin Abdul Malik. Ketika penguasa setempat di kalahkan oleh pasukan ghotic. Spanyol memasuki periode pemetintahan yang lalim dan korup. Para pemeluk yahudi di paksa memeluk memeluk agam Kristen. Mereka yang berusaha melakukan perlaeanan maka di bantai habis. Singkatnya para penguasa ketika itu sangat bertindak diluar batas kemanusiaan.
Karena terusirnya raja de graft Julian dari kepulauan yang di pimpinya, ceuta (speptah) yang di kuasai roderick Julian meminta bantuan pada musa bi nushair untuk mengusir Roderick dari wilayah kekuasaanya. Sebelum melakukan penyerangan ke spanyol, musa bin nushair menugaskan tharif bin malik intik meyelidiki keadaan di spanyol. Dari data dan informasi itu, musa bin nushair mempersiapkan 7000 pasukuan di bawah pimpinan tharif bin ziyad. Dan pada tahun 711 M, thariq bin ziyad bergasil masuk ke benteng pertahanan spanyol. Dari selat gilbaltar ini, thariq dan pasukanya merangsek masuk ke wilayah kekuasaan Roderick di spanyol. Roderick terdesak ketebing sungai Guadalate. Kerana terdesak Roderick menjeburkan diri ke sungai tersebut dan tewas. Setelah berhasil mengalahkan Roderick Thoriq dan pasukanya menguasai sidonia, carmona dan Granada.
Terlepas dari peristiwa tersebut yang keberhasilan tentara Ialam membawa cita bagi umat Islam aebab penaklukan spanyol membuka lembaran baru dalam perjalanan politik uamat Islam khususnya pada masa dinasti bani umayyah (661-750 M).
Jatuhnya Spanyol dan kota-kota penting di negeri itu membuka jalan untuk menyebarkan Islam ke seluruh eropa. Namun saying konflik intern kemudian menjadi sebab utama kehancuran Islam di spanyol dan menyebabkan mereka terusir dari negeri itu pada tahun 1492 M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar